Mediakus.Com

Presiden Jokowi serta Ibu Negara Iriana mendatangi Malaysia pada Jumat (9/8/2019). Jokowi pernah menumpangi Proton Persona yang dikemudikan Pertama Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad.

Ditulis Carlist.my, Proton Persona mode 2019 mengambil mesin 1,6 liter yang memuntahkan tenaga 107 Tk dengan torsi pucuk 150 Nm. Tenaga dari mesin dialirkan ke roda depan lewat transmisi CVT atau manual 5-percepatan.


Mobil sedan ini diperlengkapi dengan beberapa feature keselamatan yang cukup, seperti 6 airbags, ABS with EBD, Traction Control, Vehicle Stability Control (VSC), Hill-Start Assist Control (HAC).

Untuk didapati, Proton Persona paling baru disematkan 303 perubahan di beberapa bidang. Arah terpentingnya yakni menyempurnakan rasa berkendara, konektivitas, dan efisiensi bahan bakar.

Menariknya, Proton Persona disemati tehnologi voice command "Hi Proton". Voice command ini terpadu dengan internet. Akan tetapi, voice commandnya tidak sebagus X70, yang dapat buka jendela, sunroof, dan sebagainya.

Menyinggung harga, Proton Persona di bandrol mulai RM 42.600 atau Rp144,6 juta berstatus OTR.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah siapkan Ketetapan Menteri Perhubungan (Permenhub) untuk pengujian kendaraan listrik atau mobil listrik. Aturan ini mengendalikan mengenai pengujian type kendaraan bermotor dengan motor penggerak motor listrik.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menjelaskan, draft Permenhub itu saat ini telah masuk babak finalisasi. Ia juga menyebutkan akan terus menjaga prosedurnya biar kendaraan ramah lingkungan ini punyai prospek yang bagus.


Telah finalisasi (Permenhub), akan jalan ke pak Presiden. Kita malahan akan menjaga biar mobil listrik itu lebih punyai prospek yang tambah bagus. Lantaran kita ketahui mobil listrik merupakan satu kendaraan yang eco friendly," papar ia di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (10/8/2019).

Pemerintah ke depan diucapkannya selalu mengusahakan untuk berikan beragam stimulan terhadap pengoperasian mobil listrik.

"Jadi kita akan kerjakan dengan sistematis, kita akan dukungan, memberikannya kemudahan-kemudahan bahkan juga menemukan jalan keluar biar ada keringanan buat pemanfaatan mobil listrik tersebut," ujar ia.

Mengenai di perancangan Permenhub itu, nada kendaraan listrik pasti akan ditata dalam Klausal 36, meliputi sepeda motor (L), mobil penumpang serta bis (M), dan mobil barang (N serta O).

Waktu diberi pertanyaan bagaimana bentuk nada dari mobil listrik selanjutnya, Menhub Budi belum dapat menjawab banyak serta mengemukakan hal semacam itu masih disiapkan.

"Ya kita prepare lah itu. Intinya yang terkait dengan keselamatan harus kita pikirkan," tukas ia.